Pengembangan Produk & Daur Hidup Produk
BAB 6
Pengembangan
Produk & Daur Hidup Produk
1. PENDAHULUAN :
Pengembangan
Produk
Proses
keseluruhan strategi, organisasi, generasi konsep, produk dan rencana
penciptaan pemasaran dan evaluasi, dan komersialisasi produk baru. Pengembangan
produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dengan analisa persepsi dan
peluang. Pengembangan produk merupakan aktivitas lintas disiplin yang
membutuhkan kontribusi dari hampir semua fungsi yang ada di perusahaan,
konsumen untuk mengevaluasi keergonomisan dan gaya, sedangkan model lembar
kerja adalah untuk pilihan teknis. Pada dasarnya permodelan ini dapat dikatakan
sebagai
2. Teori-Teori mengenai pengertian
Bisnis:
Menurut Kotler dalam buku Marketing (1987), langkah-langkah penting dalam pengembangan produk yang terlihat dalam gambar 2.4 dijelaskan di bawah ini:
1) Pemunculan gagasan (idea generation)
Pengembangan baru dimulai dengan penelitian terhadap berbagai gagasan produk baru. Pemunculan gagasan baru harus sesuai dengan jenis usaha perusahaan dan konsumen sebagai salah satu sumber yang paling logis untuk mencari gagasan-gagasan produk baru.
2) Penyaringan gagasan (idea screening)
Tujuan penyaringan adalah mengurangi banyaknya gagasan dengan mencari dan menghilangkan gagasan buruk sedini mungkin.
3) Pengembangan dan pengujian konsep (concept development and testing)
Suatu ide atau gagasan yang lolos penyaringan selanjutnya dikembangkan menjadi beberapa alternatif konsep produk. Dalam hal ini, konsep produk berbeda dengan gagasan produk dan citra produk. Suatu gagasan produk adalah gagasan bagi kemungkinan produk yang oleh perusahaan dianggap bisa ditawarkan ke pasar. Suatu konsep produk adalah versi terinci dari ide yang diungkapkan dalam istilah konsumen yang punya arti. Sedangkan suatu citra produk (image) adalah gambaran khusus yang diperoleh dari produk nyata atau calon produk.
4) Pengembangan strategi pemasaran (marketing strategy development)
Pernyataan strategi pemasaran terdiri dari tiga bagian untuk memperkenalkan produk ke pasar. Bagian pertama menjelaskan ukuran, struktur, dan tingkah laku pasar sasaran, penempatan produk yang telah direncanakan, penjualan, bagian pasar, serta sasaran keuntungan yang hendak dicari pada beberapa tahun pertama. Bagian kedua dari pernyataan strategi pemasaran menguraikan harga produk yang direncanakan, strategi distribusi, dan biaya pemasaran selama tahun pertama. Bagian ketiga menjelaskan penjualan jangka panjang yang direncanakan, serta sasaran keuntungan dan strategi bauran pemasaran selama ini.
5) Analisis usaha (business analysis)
Bila manajemen telah menentukan konsep produk dan strategi pemasaran, perusahaan bisa mengevaluasi daya tarik usulan usaha itu. Manajemen harus menilai penjualan, biaya, dan perkiraan laba untuk menentukan apakah mereka telah memenuhi tujuan perusahaan. Jika telah memenuhi, produk bisa bergerak maju ke langkah pengembangan produk.
6) Pengembangan produk (product development)
Bila konsep produk lolos dari uji analisis usaha, konsep itu lalu menuju riset dan pengembangan dan/atau rekayasa untuk dikembangkan menjadi produk fisik. Bagian riset dan pengembangan membuat satu atau beberapa versi bentuk fisik dari konsep produk agar bisa menemukan sebuah prototipe yang memenuhi konsep produk dan dapat diproduksi dengan biaya produksi yang telah dianggarkan.
7) Pengujian pasar (market testing)
Pengujian pasar ialah keadaan dimana produk dan program pemasaran diperkenalkan kepada kalangan konsumen yang lebih otentik untuk mengetahui bagaimana konsumen dan penyalur mengelola, memakai, dan membeli-ulang produk itu dan seberapa luas pasarnya.
8) Komersialisasi
Tahap komersialisasi menyangkut perencanaan dan pelaksanaan strategi peluncuran (launching strategy) produk baru ke pasar. Dalam melemparkan suatu produk, perusahaan harus memutuskan: kapan, dimana, pada siapa, dan bagaimana.
Macam-macam
siklus hidup dan produknya
Beberapa produk dirancang dengan
siklus tertentu.
- Barang-barang mode (fashion) mungkin memiliki siklus selama lima bulan, tetapi mobil (dengan sedikit modifikasi) memiliki siklus sepuluh tahun. Dalam kasus kendaraan bermotor, penggantian model akan dirancang untuk mengganti model lama ketika penjualan menurun pada tingkat yang tidak diharapkan.
- Produk minuman seperti Guinness dan Coca-Cola memiliki siklus hidup yang tak terbatas.
Kejenuhan
siklus hidup produk
- Kejenuhan eksternal: konsumen jenuh dan konsumen bosan karena produknya itu-itu saja.
- Kejenuhan internal: pegawai mulai dari top level hingga pegawai jenuh dan tidak memiliki kemauan/ kemampuan untuk berinovasi.
siklus kehidupan produk 1. tahap
pengenalan 2. tahap pertumbuhan 3. tahap pematangan 4. tahap kemunduran
Daur hidup produk adalah
perjalanan penjualan dari suatu produk dalam masa hidupnya. Siklus hidup produk
merupakan suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika
kompetitif suatu produk.
Daur
kehidupan produk dapat dibagi ke dalam empat tahap utama, yaitu :
1.
Pengenalan
2.
Pertumbuhan
3.
Kedewasaan
4.
Tahap penurunan
Karakteristik Tahap-Tahap Dalam
Siklus Hidup Produk
Pada
tiap tahap tersebut terdapat peluang dan masalah yang berbeda-beda dalam
kaitannya dengan strategi pemasaran dan potensi laba. Dengan mengenali tahap di
mana suatu produk sedang berada, atau yang akan dituju, pihak manajemen dapat
merumuskan rencana dan strategi pemasaran yang tepat.
Selain
karakteristik di atas, Daur Hidup Produk juga memiliki beberapa karakteristiksebagai
berikut :
- Tidak setiap produk melalui
semua tahapan. Beberapa produk bahkan ada yang tidak pernah melewati tahap
perkenalan. Umumnya produk yang gagal memasuki semua tahapan ini adalah
produk-produk yang berkaitan dengan teknologi dan mode (fad).
- Panjang suatu tahap Daur Hidup Produk untuk tiap produk sangat bervariasi. Product category memiliki Daur Hidup Produk yang paling lama, product form cenderung mengikuti pola Daur Hidup Produk standar (bentuk S), sedangkan merek memiliki Daur Hidup Produk yang paling pendek. Kenyataan membuktikan tidak semua produk memiliki Daur Hidup Produk yang berbentuk S, seperti yang disajikan di kebanyakan buku teks. Sementara itu, style life cycle mempunyai daur hidup yang panjang, sedangkan fad life cycle hanya berlangsung singkat.
- Daur Hidup Produk dapat diperpanjang dengan inovasi dan repositioning. Banyak contoh perusahaan-perusahaan yang berhasil memperpanjang Daur Hidup Produk produknya sehingga penjualannya tidak menurun tetapi malahan terus meningkat.
Langkah
/ Tahap Dalam Daur Hidup Produk (Product Life Cycle)
1. Tahap Perkenalan / Introduction
Pada
tahap ini produk baru lahir dan belum ada target konsumen yang tahu sehingga
dibutuhkan pengenalan produk dengan berbagai cara kepada target pasar dengan
berbagai cara.
Strategi yang umum pada tahap ini
adalah mengkombinasi penetapan harga dan kegiatan promosi. Strategi ini ada
empat bentuk, yaitu :
·
Rapid Skimming Strategy
Strategi
ini dilaksanakan dengan jalan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh
laba kotor per unit sebanyak mungkin, serta dengan melakukan promosi yang
gencar untuk meyakinkan konsumen tentang kualitas produk walau harganya mahal.
Cara ini biasanya dipakai untuk mempercepat laju penerobosan pasar. Strategi
ini akan berhasil jika sebagian besar pasar belum mengetahui keberadaan produk,
konsumen bersedia membayar pada harga berapa pun, dan perusahaan menghadapi
pesaing potensial serta ingin membangun preferensi pada mereknya.
- Slow Skimming Strategy
Strategi
dijalankan dengan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh laba kotor per
unit sebanyak mungkin dan promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak
terlalu tinggi. Strategi ini akan berhasil jika besarnya pasar terbatas,
sebagian besar konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen mau membeli
dengan harga tinggi, dan pesaing potensial belum muncul.
- Rapid Penetration Strategy
Strategi
ini dilakukan dengan menetapkan harga yang rendah dan promosi yang agresif.
Tujuan dari strategi ini adalah untuk memperoleh penerimaan pasar yang cepat
dan memperoleh pangsa pasar yang besar. Strategi ini akan berhasil jika pasar
sangat luas, konsumen belum mengetahui keberadaan produk, konsumen sangat peka terhadap
harga, dan terdapat indikasi persaingan potensial yang besar.
- Slow Penetration Strategy
Strategi
ini dijalankan dengan menetapkan harga yang rendah untuk memperoleh penerimaan
yang besar dari konsumen dan promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak
membengkak. Keberhasilan strategi ini biasanya harus didukung dengan pasar yang
sangat luas, konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen peka terhadap
harga, dan persaingan potensial sangat rendah.
2. Tahap Pertumbuhan / Growth
Ketika
berada pada tahap tumbuh, konsumen mulai mengenal produk yang perusahaan buat
dengan jumlah penjualan dan laba yang meningkat pesat dibarengi dengan promosi
yang kuat. Akan semakin banyak penjual dan distributor yang turut terlibat
untuk ikut mengambil keuntungan dari besarnya animo permintaan pasar. Tahap ini
sendiri dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu rapid growth dan slow
growth.
·
Rapid Growth
Tahap
rapid growth ini ditandai dengan melonjaknya tingkat penjualan perusahaan
dengan cepat karena produk telah diterima dan diminta oleh pasar. Tidak semua
produk baru dapat mencapai tahap ini, bahkan tidak sedikit produk baru yang
gagal di tahap awal. Namun jika produk baru itu berhasil, sesuai dengan
kebutuhan konsumen, maka keadaan ini akan menarik pesaing untuk memasuki
industri tersebut dengan produk tiruan.
Strategi pemasaran pada tahap ini
ditujukan terutama untuk membangun pasar yang kuat dan mengkhususkan
distribusi. Mutu produk ditingkatkan dan lini produk diperluas untuk menarik
segmen pasar baru.
·
Slow Growth
Pada
tahap ini penjualan masih meningkat, namun dengan pertumbuhan yang semakin
menurun. Sebagian besar pasar telah dijangkau, karena produk perusahaan telah
digunakan oleh mayoritas konsumen. Situasi ini akan menyebabkan perusahaan mulai
memperbarui produknya agar dapat mempertahankan penjualannya. Pada umumnya
dilakukan usaha modifikasi produk dengan menyempurnakan model (style
improvement) guna memantapkan posisi produknya di pasar. Laba akan semakin
sulit diperoleh perusahaan dan penyalur karena persaingan harga akan cenderung
menyebabkan penurunan harga. Pesaing semakin banyak yang keluar dari pasar
disebabkan oleh semakin berkurangnya keuntungan/daya tarik industri.
3. Tahap Kedewasaan / Maturity
Tahap
ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan perusahaan.
Normalnya tahap ini merupakan tahap terlama dalam PLC.
Hal
ini ini disebabkan pada tahap ini
pemenuhan inti
kebutuhan oleh produk yang bersangkutan tetap ada. Sebagian besar produk yang ada saat ini berada dalam tahap ini, karena itu sebagian besar strategi pemasaran ditujukan untuk produk-produk dalam tahap ini. Strategi pemasaran kreatif yang digunakan untuk memperpanjang daur hidup suatu produk disebut innovative maturity.
kebutuhan oleh produk yang bersangkutan tetap ada. Sebagian besar produk yang ada saat ini berada dalam tahap ini, karena itu sebagian besar strategi pemasaran ditujukan untuk produk-produk dalam tahap ini. Strategi pemasaran kreatif yang digunakan untuk memperpanjang daur hidup suatu produk disebut innovative maturity.
Penjualan
dalam tahap ini sangat sensitif terhadap perubahan perekonomian. Pasar semakin
tersegmentasi, sehingga untuk masing masing segmen diperlukan promosi yang
berbeda dengan lainnya. Umumnya tahap ini terdiri dari tiga tingkatan. Tingkat
pertama disebut
growth maturity, yaitu pertumbuhan
penjualan mulai berkurang yang disebabkan oleh dewasanya distribusi. Tidak ada
lagi saluran distribusi baru yang bisa ditambah. Dalam tingkat kedua, stable
maturity, penjualan menjadi mendatar yang disebabkan oleh jenuhnya pasar.
Sebagian konsumen potensial telah mencoba produk baru yang ditawarkan
perusahaan. Pada tingkat ketiga, decaying maturity, penjualan mulai menurun dan
konsumen mulai bergerak ke produk lain atau produk substitusi.
4. Tahap Penurunan / Decline
Pada
kondisi decline produk perusahaan mulai ditinggalkan konsumen untuk beralih ke
produk lain sehingga jumlah penjualan dan keuntungan yang diperoleh produsen
dan pedagang akan menurun drastis atau perlahan tapi pasti dan akhirnya mati.
Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan selera
pasar, produk substitusi diterima konsumen (baik dan dalam negeri maupun dan
luar negeri), dan perubahan teknologi. Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada
tahap akhir PLC ini. Namun perlu diperhatikan bahwa pilihan alternatif haruslah
didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan serta daya tarik industri
bagi perusahaan.
Alternatif-alternatif tersebut di
antaranya adalah :
- Menambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
- Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk.
- Mencari pasar baru.
- Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian industri dapat diatasi.
- Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan, tetapi menambah investasi untuk kelompok kecil konsumen yang masih setia dan menguntungkan.
- Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai dengan cepat.
- Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.
Beberapa
teknik atau cara untuk memperpanjang daur hidup produk :
a.
Meningkatkan
Konsumsi dengan cara membujuk konsumen untuk meningkatkan penggunaan produknya
dengan berbagai manfaat yang ditawarkan. Contoh : untuk hasil maksimal gunakan
pasta gigi sepanjang bulu sikat, apa pun makannya minumnya teh botol sosro,
memakai sampo setiap hari membuat rambut sehat, dsb.
b. Mencari fungsi lain produk dari
biasanya. Contoh seperti teh tidak hanya untuk ngeteh saja tapi dapat dibuat
kreasi menjadi minuman yang lebih kompleks.
c.
Memodifikasi
produk agar tampil baru dan segar baik dari segi isi, kemasan, takaran, ukuran,
manfaat, dan lain sebagainya. Contoh misal seperti produk unilever yang
biasanya terus menerus mengganti isi pepsodent beserta kemasannya agar selalu
tampil baru dan segar.
d. Mencari target konsumen baru. Jika
pasar yang sudah ada sudah tidak dapat diandalkan untuk meningkatkan penjualan
maka dapat ditempuh jalan dengan cara membidik segmen pasar baru untuk dibujuk
untuk menjadi pelanggan. Contoh : rokok sampoerna hijau yang tadinya membidik
golongan menengah ke bawah kini mulai membidik golongan menengah ke atas untuk
memperluas segmen pasar.
Peranan
Daur Hidup Produk dalam Strategi Pemasaran
Daur hidup produk dapat memberikan
indikasi tentang perkembangan suatu produk yang dapat diterima oleh konsumen.
Ukuran yang menunjukkan perkembangan tersebut adalah tingkat penjualan produk,
di samping juga tingkat keuntungan. Daur hidup produk yang dapat dilalui oleh
suatu produk secara normal meliputi empat tahap, yaitu tahap perkenalan, tahap
pertumbuhan, tahap kedewasaan, dan tahap penurunan.
Atas dasar kondisi pada masing-masing
tahap tersebut perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran yang sesuai.
Perbedaan setiap tahap dalam daur
hidup produk itu memerlukan strategi pemasaran yang berbeda pula. Strategi pemasaran yang dikembangkan didasarkan pada variabel bauran pemasaran dengan penekanan khusus pada salah satu variabel tertentu. Pada tahap perkenalan lebih diutamakan promosi, pada tahap pertumbuhan lebih diutamakan distribusi, pada tahap kedewasaan lebih diutamakan harga, dan pada tahap penurunan lebih diutamakan pengurangan biaya.
hidup produk itu memerlukan strategi pemasaran yang berbeda pula. Strategi pemasaran yang dikembangkan didasarkan pada variabel bauran pemasaran dengan penekanan khusus pada salah satu variabel tertentu. Pada tahap perkenalan lebih diutamakan promosi, pada tahap pertumbuhan lebih diutamakan distribusi, pada tahap kedewasaan lebih diutamakan harga, dan pada tahap penurunan lebih diutamakan pengurangan biaya.
3. ANALISIS
Jadi
Pengembangan Produk ini sangatlah penting karena kita jadi mengetahui
apa saja yang di inginkan konsumen M isalnya apabila produk yang kita buat
tidak ada kreasi atau perubahan nya konsumen pun pasti akan bosan dan mungkin
pindah ke produk lain
Referensi
Komentar
Posting Komentar