Sistem Pemerintahan Indonesia
SISTEM PEMERINTAHAN Yang Terjadi Di ORDE LAMA
Pengertian
Orde Lama
Yang di maksud dengan orde lama yaitu adalah nama masa pemerintahan jabatan kekuasaan
presiden soekarno dengan wakil presidennya moh Hatta karena pada masa itu
indonesia adalah negara yang baru saja lahir setelah perang dunia 2 atas
kemenagan sekutu Banyak rintangan yang harus dihadapi indonesia yang baru saja
merdeka yang memaksa harus berhadapan dengan NICA yang di boncengi oleh sekutu
yaitu inggris kemudian perjanjian kmb.
Demokrasi Liberal (1950 – 1959)
Dalam proses
pengakuan kedaulatan dan pembentukan kelengkapan negara, ditetapkan pula sistem
demokrasi yang dipakai yaitun sistem demokrasi liberal. Dalam sistem demokrasi
ini presiden hanya bertindak sebagai kepala negara. Presiden hanya berhak
mengatur formatur pembentukan kabinet. Oleh karena itu, tanggung jawab
pemerintah ada pada kabinet. Presiden tidak boleh bertindak sewenang-wenang.
Adapun kepala pemerintahan dipegang oleh perdana menteri.
Kabinet yang
pertama kali terbentuk pada tanggal 6 september 1950 adalah kabinet Natsir.
Sebagai formatur ditunjuk Mohammad Natsir sebagai ketua Masyumi yang menjadi
partai politik terbesar saat itu. Program kerja Kabinet Natsir pada masa
pemerintahannya secara garis besar sebagai berikut ;
a. Menyelenggarakan
pemilu untuk konstituante dalam waktu singkat.
b. Memajukan
perekonomian, keeshatan dan kecerdasan rakyat.
c. Menyempurnakan
organisasi pemerintahan dan militer.
d. Memperjuangkan
soal Irian Barat tahun 1950.
e. Memulihkan keamanan
dan ketertiban.
Peranan PKI
Partai Komunis Indonesia (PKI) menyambut
"Demokrasi Terpimpin" Soekarno dengan hangat dan anggapan bahwa PKI
mempunyai mandat untuk mengakomodasi persekutuan konsepsi yang sedang marak di
Indonesia kala itu, yaitu antara ideologi nasionalisme, agama (Islam) dan komunisme yang dinamakan NASAKOM.
Di tahun 1962, perebutan Irian Barat secara militer oleh Indonesia yang dilangsungkan dalam Operasi Trikora mendapat dukungan penuh dari kepemimpinan PKI, mereka juga mendukung penekanan terhadap perlawanan penduduk adat yang tidak menghendaki integrasi dengan Indonesia.
Dampak G 30 S PKI:
Dampak
Politik
a.Presiden Soekarno kehilangan
kewibawaan di mata rakyat Indonesia.
b. Kondisi politik Indonesia semakin tidak stabil sebab muncul pertentangan dalam lembaga tinggi negara.
c. Sikap pemerintah yang belum dapat mengambil keputusan untuk membubarkan PKI sehingga menimbulkan kemarahan rakyat.
d. Munculnya aksi demonstrasi secara besar-besaran yang dilakukan rakyat beserta mahasiswa yang tergabung dalam KAMI, KAPPI, dan KAPI menuntut pembubaran terhadap PKI beserta ormas-ormasnya. Tuntutan mereka dikenal dengan istilah tritura atau tiga tuntutan rakyat, yaitu
b. Kondisi politik Indonesia semakin tidak stabil sebab muncul pertentangan dalam lembaga tinggi negara.
c. Sikap pemerintah yang belum dapat mengambil keputusan untuk membubarkan PKI sehingga menimbulkan kemarahan rakyat.
d. Munculnya aksi demonstrasi secara besar-besaran yang dilakukan rakyat beserta mahasiswa yang tergabung dalam KAMI, KAPPI, dan KAPI menuntut pembubaran terhadap PKI beserta ormas-ormasnya. Tuntutan mereka dikenal dengan istilah tritura atau tiga tuntutan rakyat, yaitu
1) Pembubaran PKI.
2) Pembersihan kabinet Dwikora dari unsur- unsur PKI.
3) Penurunan harga-harga barang.
e. Pemerintah mengadakan reshuffle (pembaharuan) terhadap Kabinet Dwikora menjadi Kabinet Dwikora yang disempurnakan dengan ditujuknya kabinet yang anggotanya seratus menteri sehingga dikenal dengan Kabinet Seratus Menteri.
2) Pembersihan kabinet Dwikora dari unsur- unsur PKI.
3) Penurunan harga-harga barang.
e. Pemerintah mengadakan reshuffle (pembaharuan) terhadap Kabinet Dwikora menjadi Kabinet Dwikora yang disempurnakan dengan ditujuknya kabinet yang anggotanya seratus menteri sehingga dikenal dengan Kabinet Seratus Menteri.
f. Pada tanggal 25 Februari 1966,
Presiden Soekarno membubarkan KAMI sebab dianggap telah menjadi pemicu munculnya
aksi demonstrasi dan turun ke jalan yang dilakukan oleh para pemuda.
g. Pada tanggal 11 Maret 1966, diselenggarakan sidang kabinet yang ingin membahas kemelut politik nasional. Namun sidang itu tidak dapat diselesaikan dengan baik karena adanya pasukan tak dikenal yang ada di luar gedung yang dianggap membahayakan keselamatan Presiden Soekarno.
g. Pada tanggal 11 Maret 1966, diselenggarakan sidang kabinet yang ingin membahas kemelut politik nasional. Namun sidang itu tidak dapat diselesaikan dengan baik karena adanya pasukan tak dikenal yang ada di luar gedung yang dianggap membahayakan keselamatan Presiden Soekarno.
Dampak
ekonomi
Di bidang ekonomi, peristiwa G30S/PKI telah menyebabkan akibat yang berupa inflasi yang tinggi yang diikuti oleh kenaikan harga barang-barang, bahkan melebihi 600% setahun. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah mengeluarkan dua kebijakan ekonomi.
a. Mengadakan devaluasi rupiah lama menjadi rupiah baru yaitu dari Rp. 1000 menjadi Rp. 100.
b. Menaikkan harga bahan bakar menjadi empat kali lipat tetapi kebijakan ini menyebabkan kenaikan harga yang sulit untuk dikendalikan.
Di bidang ekonomi, peristiwa G30S/PKI telah menyebabkan akibat yang berupa inflasi yang tinggi yang diikuti oleh kenaikan harga barang-barang, bahkan melebihi 600% setahun. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah mengeluarkan dua kebijakan ekonomi.
a. Mengadakan devaluasi rupiah lama menjadi rupiah baru yaitu dari Rp. 1000 menjadi Rp. 100.
b. Menaikkan harga bahan bakar menjadi empat kali lipat tetapi kebijakan ini menyebabkan kenaikan harga yang sulit untuk dikendalikan.
Ciri-Ciri Demokrasi Orde
Lama
1. Adanya rasa gotong-royong
2. Tidak mencari kemenangan atas
golongan lain
3. Selalau mencari sintesa untuk
melaksanakan amanat rakyat
Kelebihan
& Kekurangan Orde Lama
Kelebihan
:
1. Perinsip Berdikari (Berdiri Di
atas Kaki Sendiri No Leverage)
2. Khrismatik Bungkarno Yang luar
biasa
3. Disegani oleh Negara lain
4. Moral bangsa dan nasionalisme
masih terjaga
5. Indonesia berhasil Merebut
kemerdekaan
6. Indonesia Berhasil Mempertahankan
Kemerdekaan Indonesia
7. Indonesia berhasil merebut kembali
Irian Barat
8. Dilakukan Pemilihan umum untuk
pertama kali nya
Kekurangan
:
1. Sistem Pembangunannya Lambat
2. Otoriter
3. Masyarakat cukup sengsara
4. Perekonomian Anjlok
5. Banyak nya terjadi pemberontakan
6. Seringnya terjadi pergantian
cabinet
7. Terjadinya krisi Ekonomi
8. Munculnya G30S PKI yang merugikan
bangsa Indonesia
Masa Orde Baru
Latar Belakang Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan
untuk menjaga suatu kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering
terjadi tindakan separatisme karena sistem pemerintahan yang dianggap
memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem pemerintahan mempunyai
fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis. Jika suatu
pemerintahan mempunya sistem pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu
akan berlangsung selama-lamanya hingga adanya desakan kaum minoritas untuk
memprotes hal hal tersebut.
Sistem Pemerintahan di masa Orde Baru
Orde Baru adalah sebutan
bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia.
Orde Baru menggantikan
Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno.
Orde Baru Terjadi dari tahun 1968 sampai 1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meski hal ini dibarengi praktek korupsi yang merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin juga semakin melebar.
Orde Baru Terjadi dari tahun 1968 sampai 1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meski hal ini dibarengi praktek korupsi yang merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin juga semakin melebar.
Pada tahun 1968, MPR
secara resmi melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun sebagai presiden, dan
dia kemudian dilantik kembali secara berturut-turut pada tahun 1973, 1978,
1983, 1988, 1993, dan [[1998]. Melalui Surat Perintah Sebelas Maret
(Supersemar), Soeharto mulai berkuasa dan memperkenalkan sistem politik barunya
yang disebut dengan Demokrasi Pancasila. Pemerintahan yang sering disebut
dengan orde baru ini, secara formil berlandaskan padaPancasila, UUD 1945, dan
Tap MPRS. Orde baru berencana merubah kehidupan sosial dan politik dengan
landasan ideal Pancasila dan UUD 1945.
Akan tetapi Orde Baru
justru hanya menghambat dan membelenggu
kebebasan rakyat.
Ia tidak sejalan
dengan esensi dan substansi demokrasi. Kekuasaan menjadi sentralistis pada
kepemimpinan Soeharto. Demokrasi baginya hanyalah alat untuk
mengkristalisasikan kekuasaannya. Soeharto kembali menghadirkan ‘demokrasi
terpimpin kostitusional’ model barudengan melandaskan ideologi pancasila
sebagai dasar dan falsafah demokrasi.Selama tiga dasawarsa, pemerintahannya
menjadi rezim yang sangat kuat. Pemilihan Umum tidak lagi menjadi sentral
demokratisasi di Negara. Meski telah diadakan selama enam kali dimasa Soeharto,
Pemilu sama sekali tidak mencerminkan nilai-nilai demokratis. Masih terjadi
dominasi satu partai yang sebenarnya dikontrol dan dikelola oleh Soeharto yang
kekuasaannya didukung penuh oleh militer. Tidak ubahnya yang terjadi adalah
‘demokrasi’ yang membunuh demokrasi
Latar Belakang Lahirnya
Orde Baru
1.
Terjadinya peristiwa
Gerakan 30 September 1965
2.
Keadaan perekonomian
semakin memburuk dimana inflasi mencapai 600%
3.
Adanya TRITURA
4.
Turunnya wibawa dan
kekuasaan presiden Sukarno
5.
Dikeluarkannya
SUPERSEMAR
Pelaksanaan Orde Baru
1.
Kekuasaan dipegang penuh
oleh Presiden
2.
Awalnya kehidupan
demokrasi di Indonesia menunjukkan kemajuan.
3. Perkembangannya,
kehidupan demokrasi di Indonesia tidak berbeda dengan masa Demokrasi Terpimpin.
4.
Untuk menjalankan
Demokrasi Pancasila maka Indonesia memutuskan untuk menganut sistem
pemerintahan berdasarkan Trias Politika,tetapi itupun tidak diperhatikan atau diabaikan.
Lembaran Kelam Orde Baru
1.
Diskriminasi non-pribumi
ditambah adanya penganiayaan
2.
Pengadilan dan
penghukuman oknum-oknum G30S/PKI yang tidak relevan
3.
Terjadinya
tragedi-tragedi dan kerusuhan berdarah di tahun 1998
4.
Separatisme mulai
berkembang di Papua dan Aceh
5.
Budaya bapakisme sangat
berkembang
Kekurangan dan Kelebihan sistem pemerintahan orde baru
Kekurangan Orde Baru
·
Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme
· Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya
kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan
karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat.
·
Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi
·
Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
· Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan,antara
lain dengan program “penembaakan misterius.”
·
Pelaku ekonomi yang dominan adalah lebih dari 70% aset
kekayaaan Negara
· Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para
transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada
tahun-tahun pertamanya
·
Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan
yang tidak merata bagi si kaya dan simiskin)
· Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak
koran dan majalah yang dibreidel
Kelebihan Orde Baru
1.
Perkembangan
GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah
mencapai AS$1.565
2.
Sukses
transmigrasi
3.
Sukses
KB
4.
Sukses
memerangi butahuruf
5.
Sukses
swasembada pangan
6.
Pengangguran
minimum
7.
Sukses
REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
8.
Sukses
Gerakan Wajib Belajar
9.
Sukses
Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh
10. Sukses keamanan dalam negeri
11. Investor asing mau menanamkan modal di
Indonesia
12. Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme
dan cinta produk dalam negeri
Kebijakan dan tindakan Soeharto dalam memimpin Negara di masa orde
baru
Politik
Presiden Soeharto memulai "Orde Baru" dalam dunia politik Indonesia dan secara dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya.
Salah
satu kebijakan pertama yang dilakukannya adalah mendaftarkan Indonesia menjadi
anggota PBB lagi. Indonesia pada tanggal 19 September 1966
mengumumkan bahwa Indonesia "bermaksud untuk melanjutkan kerjasama dengan
PBB dan melanjutkan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan PBB", dan menjadi
anggota PBB kembali pada tanggal 28 September 1966,
tepat 16 tahun setelah Indonesia diterima pertama kalinya.
Eksploitasi sumber daya
Selama masa pemerintahannya, kebijakan-kebijakan ini, dan pengeksploitasian sumber daya alam secara besar-besaran menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar namun tidak merata di Indonesia. Contohnya, jumlah orang yang kelaparan dikurangi dengan besar pada tahun 1970-an dan 1980-an.
Berakhirnya Masa Orde
Baru
Pada pertengahan 1997,
Indonesia diserang krisis keuangan dan ekonomi Asia (untuk lebih jelaslihat:
Krisis finansial Asia), disertai kemarau terburuk dalam 50 tahun terakhir dan
hargaminyak, gas dan komoditas ekspor lainnya yang semakin jatuh. Rupiah jatuh,
inflasi meningkattajam, dan perpindahan modal dipercepat. Para demonstran, yang
awalnya dipimpin paramahasiswa, meminta pengunduran diri Soeharto. Di tengah
gejolak kemarahan massa yangmeluas, Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei
1998, tiga bulan setelah MPR melantiknyauntuk masa bakti ketujuh. Soeharto
kemudian memilih sang Wakil Presiden, B. J. Habibie, untuk menjadi
presiden ketiga Indonesia.
Runtuhnya Orde Baru
Penyebab utama runtuh nya
kekuasaan Orde Baru adalah adanya krisiss moneter yang terjadi padatahun 1997.
KKN semakin merajalela dan sementar kemiskinan terus meningkat. terjadinya
ketimpangan social yang sangat mencolok menyebabkan munculnya kerusuhan social
munculnya demonstrasi besar-besaran yang d buat oleh mahasiswa dengan tuntutan
utama para demonstrasi yaitu Harus memperbaiki ekonomi warga & reformasi.
Dan akhirnya unjuk rasa
yang di lakukan para mahasiswa & demonstran pun berakhir.
Pada tanggal 21 Mei 1998 Presiden Soeharto pun akhirnya mengundurkan diri dan Presiden soeharto pun
menyerahkan jabatan nya kepada wakil nya yaitu B.J. Habibie. Peristiwa ini
menandai berakhirnya kekuasaan Orde Baru dan dimulainya Orde Reformasi.
Sistem
Reformasi
Masa Reformasi (1998-sekarang)
Masa reformasi ini terjadi setelah jatuhnya
sistem pemerintah Orde Baru yang terjadi
pada tahun 1998. Krisis finansial Asia
yang menyebabkan ekonomi Indonesia melemah dan semakin besarnya ketidak puasan
masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan pimpinan Soeharto saat itu
menyebabkan terjadinya demonstrasi besar-besaran yang dilakukan para mahasiswa
di berbagai wilayah Indonesia.
Setelah itu Pemerintahan Soeharto
semakin disorot setelah Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 yang kemudian memicu
Kerusuhan Mei 1998 sehari setelahnya. Gerakan mahasiswa pun meluas hampir
diseluruh Indonesia. Di bawah tekanan yang besar dari dalam maupun luar negeri,
Soeharto akhirnya memilih untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Kemunduran Soeharto dari jabatannya
pada tahun 1998 dapat dikatakan sebagai tanda akhirnya Orde Baru, untuk
kemudian digantikan “Era Reformasi”. Masih adanya tokoh-tokoh penting pada masa
Orde Baru di jajaran pemerintahan pada masa Reformasi ini sering membuat
beberapa orang mengatakan bahwa Orde Baru masih belum berakhir. Oleh karena itu
Era Reformasi atau Orde Reformasi sering disebut sebagai “Era Pasca Orde Baru”.
Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD
1945 mengalami 4 kali perubahan (amandemen) yang ditetapkan dalam Sidang Umum
dan Sidang Tahunan MPR:
- Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999 → Perubahan Pertama UUD 1945
- Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000 → Perubahan Kedua UUD 1945
- Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001 → Perubahan Ketiga UUD 1945
- Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 2002 → Perubahan Keempat UUD 1945
Undang-Undang Dasar 1945 berdasarkan
Pasal II Aturan Tambahan terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal. Tentang sistem
pemerintahan negara republik Indonesia dapat dilihat di dalam pasal-pasal sebagai
berikut :
Sistem Pemerintahan
Sistem ini tetap dalam frame sistem
pemerintahan presidensial, bahkan mempertegas sistem presidensial itu, yaitu
Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen, akan tetap bertanggung kepada
rakyat dan senantiasa dalam pengawasan DPR. Presiden hanya dapat diberhentikan
dalam masa jabatannya karena melakukan perbuatan melanggar hukum yang jenisnya
telah ditentukan dalam Undang-Undang Dasar atau tidak lagi memenuhi syarat
sebagai Presiden. DPR dapat mengusulkan untuk memberhentikan Presiden dalam
masa jabatannya manakala ditemukan pelanggaran hukum yang dilakukan Presiden
sebagaimana yang ditentukan dalam Undang-Undang Dasar.
Sistem Konstitusional
Sistem Konstitusional pada era
reformasi (sesudah amandemen UUD 1945) berdasarkan Check and Balances. Perubahan UUD 1945 mengenai penyelenggaraan
kekuasaan negara dilakukan untuk mempertegas kekuasaan dan wewenang
masing-masing lembaga-lembaga negara, mempertegas batas-batas kekuasaan setiap
lembaga negara dan menempatkannya berdasarkan fungsi-fungsi penyelenggaraan
negara bagi setiap lembaga negara. Sistem yang hendak dibangun adalah sistem “check and balances”, yaitu
pembatasan kekuasaan setiap lembaga negara oleh undang-undang dasar, tidak ada
yang tertinggi dan tidak ada yang rendah, semuanya sama diatur berdasarkan
fungsi-fungsi masing-masing.
Pada era reformasi diadakan tata
urutan terhadap peraturan perundang-undangan sebanyak dua kali, yaitu :
- Menurut TAP MPR III Tahun 2000:
- UUD 1945
- TAP MPR
- UU
- PERPU
- PP
- Keputusan Presiden
- Peraturan Daerah
- Menurut UU No. 10 Tahun 2004:
- UUD 1945
- UU/PERPU
- Peraturan Pemerintah
- Peraturan Presiden
- Peraturan Daerah
Sumber Dari
: DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun. 2005. Sejarah Untuk SMA kelas XII
Program Ilmu Sosial Dan Bahasa. Klaten : Cempaka Putih.
Tim Penyusun, MGMP. 2008. Sejarah Nasional
Indonesia Dan Dunia untuk Kelas XII SMA Program IPS. Malili : Raodah Foto
Copy.
Soehino. 1992. Hukum Tata Negara
Indonesia. Yogyakarta : Liberty.
Undang-Undang Dasar RI 1945 Hasil
Amandemen Pertama-Keempat.
Wayan,
I Badrika.(2006).Sejarah:Untuk SMA Kelas XI.Jakarta.Erlangga.
http://helpmeairant.wordpress.com/2011/11/27/pelaksanaansistempemerintahannegaraindonesia/
http ;//www.wikipedia.org/sejarah
indonesia//
http ;//www.wikipedia.org/sejarah indonesia//
Komentar
Posting Komentar